Wednesday, June 12, 2013

Menunggu subuh

Sudah jadi kebiasaan bagi ibuku,
Menghubungiku pukul 3 pagi
Menanyakan apa yang aku kerjakan di malam sebelumnya
Sembari membangunkanku untuk sholat malam

"Nak, bangun nak ayo sholat malam,
Ayah sama ibu juga lagi sholat sekarang "

Terkadang setelah percakapan itu, aku langsung beranjak mengambil air wudhu,
Tidak jarang pula, aku malah kembali terlelap hingga surya pun muncul dari ufuk timur, dan melewatkan kesempatan itu
Aku akui, memang sangat susah mengalahkan nafsu di sepertiga malam terakhir.

Namun, akhir-akhir ini aku mulai menyukai seninya sholat malam
Ketenangan malam, kesunyian malam membentuk cerita romansa indah antara kita dengan tuhan,
Yang membuat sujud terakhirku menjadi lebih lama,
Dibanding sujudku di sholat-sholat ku yang lain

Seperti aku sekarang,
Terbangun di sepertiga malam terakhir
Menciptakan suasana paling romantis antara kita dengan tuhan
Merenung memikirkan apa yang telah kita lakukan,
Sembari mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab di semesta ini,
Ditemani lantunan prosa terindah di semesta, yaitu Al Quran, dari surau terdekat

Terima kasih tuhan,
Telah menciptakan suasana ketenangan paling romantis religius dengan diriku.

No comments:

Post a Comment